Industri
Petrokimia
A. Pengertian
Industri Petrokimia
Petrokimia
adalah bahan-bahan atau produk-produk yang dihasilkan dari minyak dan gas
bumi. Indusrtri petrokimia adalah industri yang berkembang berdasarkan
suatu pola yang mengkaitkan suatu produk-produk industri minyak bumi yang
tersedia, dengan kebutuhan masarakat akan bahan kimia atau bahan konsumsi dalam
kehidupan sehari-hari.
Di
Indonesia, perusahaan petrokimia lokal terbesar adalah Pertamina. Industri
petrokimia Pertamina yang berbahan baku minyak dan gas bumi antara lain
Kilang Metanol di Pulau Bunyu Kalimantan Timur, Kilang Purified Terephthalic
Acid (PTA) dan Kilang Polypropylene (Polytam) di Plaju, Sumatra Selatan, Kilang
Paraxylene dan Benzene di Cilacap, Jawa Tengah. Industri petrokimia dibagi
menjadi dua bagian besaryaitu :
a. Industri
petrokimia hulu
mengolah
produk dasar (produk primer) menjadi produk setengah jadi (produk antara).
Contoh : Methanol, Etilena, Propilena, Butadina, Benzena, Toluena, Xylena, Fuel
Coproducts, Pyrolisis Gasolina, Pirolisis Fuel Oil.
b. industri
petrokimia hilir
mengolah
produk setengah jadi menjadi produk yang siap pakai. Contohnya seperti plastik,
pelarut (seperti solvent), zat peledak, karet sintetis, nilon dll.
Untuk
memperoleh produk petrokimia dilakukan dengan 3 tahapan, yaitu:
1. Mengubah
minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia
2. mengubah
bahan dasar menjadi produk setengah jadi
3. mengubah
produk setengah jadi menjadi produk akhir
B. Bahan
Dasar Petrokimia
Bahan baku terbagi
kedalam dua jenis, yaitu bahan baku yang berasal dari kilang minyak dan
bahan baku yang berasal dari lapangan gas bumi. Bahan baku yang berasal dari
kiliang minyak diantaranya adalah :
– Fuel
gas
– Gas
propane dan butane
– Mogas
– Nafta
– Kerosin/
minyak tanah
– Gas
oil
– Fuel
Oil
– Short
residue/ waxy residue
Bahan baku
yang berasal dari lapangan gas bumi diantara adalah:
– Metana
(CH4
– Etana
(C2H6)
– Propana
(C3H8)
– Butana
(n-C4H10)
– Kondensat
(C5H12 – C11H24)
Bahan baku
yang berasal dari kilang minyak diperoleh dari Kilang Minyak Cilacap,
Balongan, Dumai, Musi, Balikpapan dan lain sebagainya. Sedangkan bahan
baku yang berasal dari lapangan gas bumi diperoleh dari Lapangan Gas Arun,Lapangan
Gas Badak/ Bontang, dan Lapangan gas Natuna.
Tapi secara
umum, ada tiga bahan dasar yang digunakan dalam industri petrokimia yaitu:
1. Oelofin
Oelofin
adalah bahan dasar petrokimia yang paling utama. Produksi oelofin diseluruh
dunia mencapai milayaran kg pertahun.. Olefin yang paling banyak diproduksi
adalah:
· Etilena
Beberapa
produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar etilena adalah:
a. Polietilena,
merupakan plastic yang banyak dioproduksi yang banyak digunakan sebagai kantong
plastik dan plastik pembungkus (sampul). Dalam industri plastik
polietilena digunakan sebagai bahan dasar, tapi ditambahankan bahan tambahan
lainnya seperti bahan pengisi, plasticer, dan pewarna.
b. PVC
atau polivinilklorida : plastik yang digunakan untuk pembuatan pipa paralon dan
pelapis lantai
c. Etanol
(alkohol) : digunakan senagai bahan bakar atau bahan setengah jadi untuk
pembuatan produk lain, misalnya pembuatan asam asetat
d. Etilena
glikol : digunakan sebagai bahan antibeku dalam radiator mobil didaerah
beriklim dingin
· Propilena
Beberapa
produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar propilena adalah:
a. Polipropilena,
digunakan sebagai tali dan karung plastik. Bahan ini lebih kuat dari
polietilena.
b. Gliserol,
digunakan sebagai bahan kosmerik (pelembab), industri makanan, dan bahan untuk
membuat peledak (nitrogliserin)
c. Isopropyl
alcohol, digunakan sebagai bahan-bahan produk petrokimia yang lain misalnya
membuat aseton
· Butadiena
Beberapa
produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar butadiene adalah karet sintetis
dan nilon
2. Aromatik
Bahan
aromatik memiliki rantai rangkap selang seling dalam ikatan senyawanya. Pada
industri petrokimia bahan aromatik terpenting adalah:
· Benzena
Adalah senyawa
kimia organik yang berupa cairan
tak berwarna dan mudah terbakar serta mempunyai bau yang manis.
Benzena
ditemukan pada tahun 1825 oleh seorang
ilmuwan Inggris, Michael Faraday, yang mengisolasikannya dari gas
minyak dan menamakannya bikarburet dari hidrogen.
Beberapa
produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar benzena adalah:
1. stirena :
untuk membuat karet sintetis
2. kumena :
untuk membuat fenol
3.
sikloheksana : untuk membuat nilon
· Toulena
Toluena,
dikenal juga sebagai metilbenzena ataupun fenilmetana, adalah
cairan bening tak berwarna yang tak larut dalam air dengan aroma
sepertipengencer cat dan berbau harum seperti benzena. Toluena
adalah hidrokarbon aromatik yang digunakan secara luas dalam stok umpan
industri dan juga sebagai pelarut. Seperti pelarut-pelarut lainnya,
toluena juga digunakan sebagai obat inhalan karena sifatnya yang
memabukkan.
· Xilena
Produk
petrokimia yang menggunakan bahan dasar xilena adalah asam tereftalat
untuk bahan dasar pembuatan serat.
3. Syn-Gas
(gas sintetis)
Gas sintetis
merupakan campuran dari karbon monoksida (CO) dan hydrogen (H2). Beberapa
produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar gas sintetis adalah:
· Amonia
Ammonia
dibuat dari gas nitrogen dan hydrogen. Pada industri petrokimia gas nitrogen
diperoleh dari udara, sedangkan gas hydrogen diperoleh dari gas sintetis.
· Urea
Dibuat dari
amonia dan gas karbon dioksida. Selain sebagai pupuk urea juga digunakan pada
industri perekat, plastik, dan resin.
· Methanol
Metanol,
juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus,
Dibuat dari gas sintetis melalui pemanasan pada suhu dan tekanan tinggi dengan
bantuan katalis. Digunakan untuk pembuatan formaldehida, untuk membuat serat
dan campuran bahan bakar.
· Formaldehida
Formaldehida merupakan aldehida yang
berbentuknya gas. Dalam bentuk cair dikenal sebagai formalin,
dalam bentuk padatan yang dikenal paraformaldehyde atau trioxane
Formaldehida awalnya disintesis oleh kimiawan Rusia Aleksandr
Butlerov tahun 1859, tapi diidentifikasi oleh Hoffman
tahun 1867.Dibuat dari metanol melalui oksidasi dengan bantuan katalis.
Formaldehida yang dilarutkan dalam air disebut formalin, yang berfungsi sebagai
pengawet. Selain itu digunakan juga untuk membuat resin urea-formaldehida dan
lem
C. Manfaat
Petrokimia
1. Aspal
Salah satu
produk petrokimia misalnya aspal. Kita semua pasti mengenal dan merasakan
manfaatnya. Apa jadinya jika jalan tidak dilapis aspal? dimusim hujan becek,
dimusim kemarau berdebu. Kegunaan lain aspal digunakan untuk pelapis tanggul,
pelapis tahan air, sebagai bahan isolasi, pelapis anti korosi pada logam dan
juga sebagai bahan campuran pada pembuatan briket batubara.
2. Lilin
Hampir
disetiap rumah tangga mengenal adanya lilin, yang digunakan sebagai cadangan
bila lampu dari PLN padam. Lilin jenis ini oleh pertamina diproduksi dengan
nama Hard Semi White Wax dan Fully Refined White Wax. Tapi selain untuk
penerangan, kedua jenis lilin tersebut juga dapat digunakan sebagai kertas
lilin pembungkus, bahan baku semir serta pengkilap lantai dan mebel.
3. Polytam
PP (Polipropilena Pertamina)
Kantong
plastik, karung plastik, film, produk cetakan (moulding) dan tali rafia adalah
produk yang sangat memasyarakat. Produk tersebut dibuat dengan menggunakan
bahan polytam PP. Pertamina kini memasarkan dua macam polytam PP, yaitu Fill
Grade -F600 dan Yarn Grade -F401.
4. Methanol
Methanol
dapat digunakan sebagai lem untuk industri polywood (formaldehyde/adhesive)
bahan baku untuk pembuatan dimetil-tereptalate, methylamines, methycloride,
methylmetha orylate, bahan bakar kendaraan bermotor sebagai methytertiary
buthylether, bahan bakar pesawat, bahan bakar jenis methyl fuel, bahan pelarut
jenis nitro cellulose, dyes, resin, insektisida, dehidrator gas alam, dan
sebagai bahan baku untuk industri protein sintesis dengan fermentasi
berkesinambungan.
5. Petrolium
Cokes
Hati-hati
dengan produk satu ini bukanlah sebagai minuman, atau merupakan saudara kandung
coca-cola yang di America serikat populer disebut Cokes. Bila cokes diproduksi
dengan bahan dasar tanaman cola, maka petrlium cokes terdiri dari dua macam
yakni; Green coke merupakan produk samping dari proses pengolahan residu untuk
bahan dasar minyak. Green coke bermanfaat sebagai bahan baku Calcined coke,
yang berfungsi sebagai reduktor dalam proses peleburan timah, bahan bakar padat
atau bahan penambahan kadar karbon pada industri logam. Satunya lagi adalah
Calcined coke berguna sebagai elektroda dalam proses pengolahan aluminium pada
industri Kalsium Karbida (CaC2), bahan baku industri elektroda grafit, bahan
bakar padat atau bahan penambah kadar karbon pada industri modern, dan sebagai
unsur pengisi pada industri baja (sebagai karbon).
6. Solvent
Pertamina
memproduksi lima macam solvent, yakni;
· Low
Aromatic White Spirit (LAWS) yang berguna sebagai pengencer cat dan vernis,
pelarut untuk warna cetakan, industri tekstil (printing), bahan pembersih (dry
cleaning solvent), bahan baku pestisida.
· Special
Boiling Point (SBP-XX) yang berguna sebagai adhesive dan pelarut karet, pelarut
pada industri (cat dan tinner, tinta cetak, industri farmasi seperti perekat
pada salonpas), industri kosmetika.
· Special
Gas Oil, digunakan pada industri farmasi, khususnya pembuatan pil kina, sbagai
solvent dalam proses ekstraksi kulit kina.
· Minasil-M,
digunakan sebagai industri cat, thinner vernis, industri tinta cetak, industri
karet dan adhesive, dan industri farmasi.
· Pertasol
CA dan CB, petasol CA banyak digunakan sebagai pengencer pada cat, lacquers,
venis, pelarut dan pengencer pada tinta cetak, komponen dalam proses pembuatan
karet pada pabrik ban dan vulkanisir, adhesive seperti lem/gum, industri farmasi
(kosmetika) dan industri cleaning dan degreasing. Sedangkan Pertasol CB banyak
digunakan sebagai pengencer pada cat, lascuers, vernis, pelarut dan pengencer
tinta cetak, dry cleaning solvent printing pada tekstil.
7.
Processing Oil
Processing
Oil terdiri dari dua macam yakni Minarex – B yang berguna sebagai; pertama,
sebagai processing oil pada industri telapak ban kendaraan bermotor, bantalan
jembatan, sol sepatu kanvas dan sol karet cetak. Kedua, platicizer secunderpada
industri selang PYC, kulit imitasi, sol lentur cetak PVC, dan sebagai palarut
pada industri tinta cetak. Paraffinic Oil 60 dan 95 bermanfaat sebagai
processing oil pada telapak ban, sepatu dan sol karet, karpet karet, pipa
plastik, pengganti dioktilptalat pada industri tinta cetak.
8.
Penggunaan Dalam Industri Pupuk Dan Pestisida
Produk
amoniak/ urea dalam negeri sebagian besar digunakan sebagai pupuk pertanian,
Dalam industri pestisida, sebagaian bahan aktif pestisida, pelarut dan
aditifnya merupakan produk akhir petrokimia seperti senyawa carbamate,
thiocarbamate, surfaktan organik, organoklorida, alkohol, dsb.
Keanekaragaman
produk petrokimia diatas menunjukan bahwa kehidupan umat manusia sulit
dipisahkan dari hasil-hasil minyak bumi. Hari demi hari, minggu demi minggu,
produk petrokimia selalu menjadi dambaan kehidupan kita.